Mulai Tahun Ajaran 2024-2025, Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist, Kota Bekasi, bertekad untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka, sebagaimana telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Meski begitu, Pengasuh PP Mahasina, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, LC mewanti-wanti agar tradisi kepesantrenan tetap terjaga dengan baik. “Perubahan kurikulum atau metode mengajar merupakan keniscayaan, namun tradisi pesantren, seperti pengembangan akhlak mulia, keteguhan pada peribadatan wajib dan sunnah, pembelajaran kitab kuning, persaudaraan, serta kebersamaan harus tetap terjaga, bahkan harus ditingkatkan,” ungkap Bu Nyai yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia Pusat itu, saat memberikan pengarahan dalam Rapat Guru PP Mahasina, Sabtu, 4 Mei 2024.
Selain hal substansial di atas, masih menurut Nyai Hj. Badriyah Fayumi, hal yang bersifat metodelogis juga masih ada yang harus dipertahankan di pesantren, seperti metode menghafal al-Qur’an, Hadist, bacaan peribatan, dan beberapa mata pelajaran lain. “Saat ini banyak kalangan yang mempertentangkan antara metode hafalan dan metode pemahaman. Bagi pesantren keduanya sangat penting dan saling mendukung, sehinga harus diterapkan secara bersamaan secara proporsional. Hafalan membutuhkan pemahaman dan sebaliknya pemahaman juga membutuhkan hafalan” ungkapnya semangat.
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, LC meminta para guru untuk meluangkan waktu secukupnya agar mempelajari kurikulum merdeka secara sungguh-sungguh. Selanjutnya, nanti saat para santri libur setelah ujian akhir, PP Mahasina secara institusional akan mengadakan Pelatihan Kurikulum Merdeka, kurang lebih selama seminggu. “Ini semua menunjukkan bahwa PP Mahasina serius untuk melaksanakan kurikulum merdeka,” ungkapnya tegas.
Selain perihal kurikulum merdeka di atas, Rapat Guru PP Mahasina juga menghasilkan beberapa kesepakatan strategis yang akan dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2024-2025, antara lain, percepatan kemampuan mengaji bagi santri baru, penyusunan modul setiap mata pelajaran agar mutu santri lebih meningkat, pengembangan karya tulis ilmiah, pengembangan santri jurnalis, penerbitan majalah digital, penataan kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya.
Tinggalkan Komentar