Ciri khas sebagai pesantren, pendidikan terintegrasi di Mahasina, santri diajar dengan Kitab Kuning (kitab klasik para ulama). Selama 6 tahun santri belajar sampa khatam 20 kitab dalam berbagai disiplin ilmu. Di antara sebagian kitab berisi ilmu alat (nahwu dan shorof) tidak hanya sekadar dipelajari, namun sekaligus dihafal. Tahap selanjutnya, setelah santri memiliki dasar pemahaman nahwu dan shorof, dibimbing qiroatul kutub. Pada dasarnya adalah bagaimana memahami isi kitab kuning dengan penerapan nahwu dan sharaf-nya. Jadi, lulusan pendidikan terintegrasi selama 6 tahun, bisa membaca, memahami, dan menjelaskan kitab kuning (mengajar dengan kitab kuning) kepada orang lain.
Komentar Terbaru