Pendidikan terintegrasi di Mahasina yang memang berkonsep untuk kaderisasi pemimpin, setiap santri dilatih dan diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin di level paling kecil, hingga tertinggi di internal. Secara umum kepemimpinan yang dikembangkan di Mahasina ada dua level:
Pertama, kepemimpinan agama. Secara praktis, ini dilakukan dalam keseharian santri dibimbing untuk mampu menjadi imam shalat, memberikan kultum/berceramah, mengajar, memimpin dzikir, dll.
Kedua, kepemimpinan sosial. Adapun praktisnya, murid dibimbing untuk mampu menjadi pemimpin yang peduli, melayani, dan bisa mengatur, mengarahkan serta memberi contoh teman-temannya melalui penugasan di organisasi-organisasi, kepanitiaan dan penugasan khusus.
Di Mahasina sendiri secara internal untuk program kepemimpinan diwadahi melalui Organisasi Santri Mahasina (ORSAM), Pramuka, dan secara eksternal ada IPNU-IPPNU Komisariat Mahasina. Jadi secara otomatis santri Mahasina akan menjadi anggota IPNU-IPPNU sebagai proses pembelajaran kepemimpinan.
Komentar Terbaru