Setelah mengikuti serangkaian lomba yang melelahkan selama 3 hari (1 hari secara online dan 2 hari offline), santri Kelas 10 MA Mahasina bernama Vathar Hayy Shavin Tawalla ditetapkan oleh para juri sebagai Juara II Lomba Hadits (Hafalan dan Pemahaman) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Puncak dari lomba ini diselenggarakan pada 20-21 November 2024 untuk menentukan Juara I sampai Juara VI.
Lomba ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Namun peserta yang meraih 6 besar adalah mahasiswa kecuai Vathar Hayy Shavin Tawalla yang merupakan pelajar/santri Kelas 10 MA Mahasina. Jadi, ini merupakan kejutan tersendiri, karena santri PP Mahasina bisa mengalahkan para mahasiswa.
Lomba ini diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setiap tahun secara nasional. Untuk ke depan, lomba ini akan ditingkatkan menjadi lomba tingkat internasional. “Sebenarnya, tahun ini sudah mulai beraroma tingkat internasional karena ada seorang peserta dari luar negeri, yaitu dari Mesir. Namun Panitia masih belum berani mengklaim sebagai tingkat internasional. Mudah-mudahan tahun depan bisa,” ungkap seorang panitia yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, Ustazah Choirutin, alumni al-Azhar Mesir, Guru PP Mahasina, serta Pembina Vathar Havy Shavin Tawalla selama mengikuti lomba ini, merasa bangga atas pencapaian anak asuhnya. Apalagi hadits yang dihafalkan dan dipahami merupakan hadits baru yang biasa diajarkan di tingkat mahasiswa, sehingga sudah pasti belum diajarkan di kelas 10 PP Mahasina. “Hadits yang dilombakan adalah kompilasi hadits Bukhari-Muslim-Tirmizi tentang ilmu, kisah umat terdahulu, dan al-matsal (perumpamaan),” ujarnya sambil membetulkan kacamatanya.
Selanjutnya, guru yang akrab dipanggil Ustazah Otin ini menjelaskan bahwa Vathar sangat kooperatif dan tekun belajar meski harus mempelajari materi-materi untuk level yang di atasnya. “Ananda Vathar sanggup mengejar target yang ditentukan setiap kali pertemuan,” ungkap ustazah yang sangat fasih berbahasa Arab ini, namun sehari-hari lebih suka diajak berbicara dengan Bahasa Inggris.
Tentu saja, pencapaian ananda Vathar ini sangat membanggakan Keluarga Besar PP Mahasina. Karena masih Kelas 10 atau Kelas I MA sudah mampu mengalahkan para mahasiswa. Selamat…! Semoga pencapaian ini hanya merupakan langkah awal dari jutaan langkah kesuksesan dan pengabdian kepada umat, bangsa, dan negara. Amin….
Tinggalkan Komentar