Santri bagus itu tandanya, antara lain, melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan kesadaran. Bukan terpaksa. Bukan takut sanksi. Tapi karena sadar dan merasa perlu. Melakukannya dengan suka cita. Jika yg seperti ini terus dipelihara, menjadi kebiasaan dan karakter, maka itulah akhlak yang bagus.
Santri bagus harus berusaha untuk tetap selalu bagus. Jangan turun kelas menjadi tidak bagus. Santri bagus tidak boleh terpengaruh dengan teman yang belum bagus. Sebaliknya, santri bagus harus istiqamah bagusnya agar bisa mempengaruhi teman yang belum bagus menjadi bagus. Itulah santri yang bisa menjadi contoh bagus (uswatun hasanah) di hari ini dan berpotensi menjadi pemimpin yang bagus di masa depan.
Semoga akhlak yang bagus senantiasa kalian miliki hari ini, seterusnya, dan selamanya.
Dan para santripun kompak menyahut … Aamiiin.
Itulah sapaan saya kepada dua kelompok santri saat berjalan dari rumah timur (asrama putra), menuju rumah barat (asrama putri), jam 07.40 pagi ini. Spontan. Dan memang biasa demikian. Kalau bagus diapresiasi. Kalau belum bagus ditegur dan dinasihati.
Selama Ramadhan, santri masuk kelas sedikit mundur, jam 08.00, karena santri bangun jam 03.00. Tahajjud, Sahur, Shubuhan, Dzikiran, Khataman Qur’an 30 Juz sesuai kelompok. Kelar jam 06.00. Santri punya waktu 2 jam untuk mandi dan rehat. Yang ngantuk juga bisa tidur sebentar.
Masih jam 07.40, santri kelas 7 terlihat sudah bersiap ngaji, duduk rapi sebelum waktu masuk. Berfotolah saya dengan mereka. Lanjut jalan, terlihat di perpus penuh santri. Ternyata kelas 8 putri. Mereka sudah masuk sejak jam 07.15, dan sedang belajar bahasa Inggris aktif. Kepada mereka yg saya temui, pagi ini saya sampaikan apresiasi dan motivasi ttg Santri Bagus. Semoga semua santri bagus akhlaknya.
Mahasina, 11 Ramadhan 1445 H.
Ibu Nyai Badriyah Fayumi
Tinggalkan Komentar