Info Pesantren
Jumat, 08 Nov 2024
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
22 Juli 2024

KEGIATAN DI HARI PERTAMA SANTRI BARU

Sen, 22 Juli 2024 Dibaca 530x Berita Terkini

Santri Baru di PP Mahasina memulai kegiatannya sejak Minggu, 21 Juli 2024. Tenang Ayah Bunda, kegiatannya ringan-ringan saja. Juga, tak ada kekerasan dan perundungan (bully). Pengasuh PP Mahasina sangat melarang keras kepada para guru, karyawan, dan santri lama melakukan kekerasan dan perundungan. Pengasuh juga mewanti-wanti agar guru, karyawan, dan santri lama harus pasang telinga dan mata untuk memantau agar di PP Mahasina tidak terjadi kekerasan dan perundungan. CCTV di berbagai sudut juga menjadi “malaikat” yang mencegah kekerasan dan perundungan.

Sudah pasti Tim Kemusyrifan memantau santri baru dengan cermat. Jangan sampai ada yang sakit. Jadi, Ayah Bunda di rumah cukup berdoa saja, tidak perlu sedih berlebihan, apalagi sampai menangis berlama-lama. Sedih sih boleh-boleh saja, asal sewajarnya dan tidak berlebihan. Kuatir yang berlebihan itu menjadi “setrum negatif” bagi putera-puteri Ayah/Bunda di Pondok.

Berikut foto-foto kegiatan santri baru di hari pertama yang dijepret oleh Santri Jurnalis dari Kelas 9  MTs dan Santri Jurnalis Kelas 10 MA.

Pagi hari, dari Jam 08.30 santri baru mengikuti tes membaca al-Qur’an. Tes biasa saja, untuk mengetahui kemampuan santri baru. Sebagai informasi, sebelum membaca al-Qur’an secara langsung, santri Mahasina harus menyelesaikan 7 kitab Yanbu’a, yaitu kitab panduan yang biasa dipakai di pesantren tahfiz di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan tes ini, para santri diklasifikasi sesuai kemampuannya. Ada yang harus memulai dari Yanbu’a I, tapi ada juga bisa memulai dari Yanbu’a IV atau di atasnya. Semuanya tergantung pada kemampuan santri baru.

Sore hari, santri baru mengikuti Pembukaan Masa Orientasi

Mendengarkan tausiyah dari Pengasuh PP Mahasina yang akrab dengan panggilan merakyat, yaitu Abah.

Santri lama menampilkan Tarian Saman untuk adik-adiknya, sebagai simbol persaudaraan, persahabatan, kerja sama, dan semacamnya.

Mensosialisasikan Sapta Jiwa Mahasina melalui nyanyian. Ketujuh Sapta Jiwa Mahasina adalah jujur, ikhlas, berjuang, terbuka, mandiri, peduli, sederhana. Insya Allah, dengan bekal tujuh karakter itu, plus bekal lainnya, santri Mahasina sukses dunia akhirat.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an Wal Hadits

Jl. Masjid Raya No 50, Kp. Kemang RT/RW: 01/07, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17411