Rabu, 14 Agustus 2024, seluruh santri Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadist, Kota Bekasi melaksanakan upacara peringatan Hari Pramuka yang ke-63.
Acara dimulai tepat pukul setengah sembilan pagi. Dibuka dengan pemimpin barisan beserta pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ust. Nasrul mewakili Pembina Pramuka tingkat nasional, Bapak Budi Waseso. Dalam sambutannya, purnawiran kepolisian dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal ini mengharapkan agar pramuka dapat memupuk etos dan moral generasi muda supaya dapat mewujudkan Indonesia emas 2045.
Setelah pembacaan sambutan, pembina upacara yaitu Pengasuh PP Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, MA memasuki lapangan upacara melewati karpet merah menuju mimbar. Berdiri pas ditengah sinar matahari yang memancarkan cahanya, namun beliau tetap berdiri tegak tanpa keluh kesah.
Setelah itu, para santri pembawa bendera memasuki arena upacara, dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya, dan mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara serta diiringi alunan musik syahdu dari Tim Paduan Suara dari Kelas 8. Acara dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila, Dasa Dharma Pramuka, dan Pembukaan Undang-Undang dasar 1945 juga oleh santri Kelas 8.
Acara dilanjutkan dengan amanat Pembina Upacara. KH. Abu Bakar Rahziz, MA dalam amanahnya menjelaskan tunas kelapa sebagai simbol pramuka. Menurutnya, kelapa memiliki banyak sekali kemanfaatan. Mulai dari akar, pohon, daun, buah, bahkan sampai lidinya pun dapat memberikan manfaat. Karena itu, santri harus seperti pohon kelapa, semuanya bermanfaat. Pikiran, tenaga, dan waktu yang dimiliki santri harus bermanfaat.
Acara dilanjutkan dengan penyematan tanda penghargaan buat santri yang berprestasi dalam kepramukaan, lalu menyanyikan Hymne Pramuka serta Bagimu Negeri dipelopori Tim Paduan Suara yang diikuti oleh para peserta upacara, lalu ditutup dengan pembacaan doa oleh santri putri.
Tak terasa, rangkaian acara sudah selesai. Pembina kembali ke tempat semula. Santripun mulai nyantai dan bergembira dengan bernyanyi bersama, menyaksikan penampilan-penampilan dan lain sebagainya. Setelah terasa cukup beristirahat, para santri berpawai menuju Masjid Darul Hikam dan beristirahat di sana, lalu berpawai lagi menuju Asem Bawah dan kembali ke Pondok.
Tinggalkan Komentar