Oleh Firman Nur Aziz, Althof Rihul Fathi, dan Azka Muhammad (Santri Jurnalis Kelas 10 MA Mahasina). Tim Asistensi Nizhan Nawawi Hidayat & Zidan Marliansyah (Santri Jurnalis Kelas 9 MTs Mahasina)
Kamis malam, 8 Agustus 2024. Biasa disebut malam Jum’at, malam penuh berkah. Suasana terasa sejuk, angin bertiup pelan. Terdengar lantunan sholawat yang menyentuh kalbu. Terdengar obrolan warga yang mulai berdatangan mengikuti kajian, sebagai bukti rasa cinta mereka pada kajian keilmuan.
Ya, pada malam itu, secara resmi, Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadist, Kota Bekasi, mengadakan pengajian untuk masyarakat sekitar, dengan tajuk “Pengajian Malam Jum’at untuk Semua”. Pengajian ini diadakan setiap malam Jum’at pertama setiap bulan.
Kajian malam ini dimulai dengan tawassul yang dipimpin langsung oleh KH. Abu Bakar Rahziz M.A. Lalu dilanjut dengan shalawatan untuk Nabi Muhammad yang diiringi oleh Tim Marawis Santri PP Mahasina.
Malam semakin sejuk, terlihat jam tepat pada jam sembilan. Terlihat para hadirin jamaah berdiri sembari melantunkan sholawat “Mahallul Qiyam” dengan mengangkat tangan sebagai rasa syukur kepada Allah dan nabinya.
Setelah shalawatan, acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh tamu spesial Ustad Sirojuddin, S.Sos dan H. Muhammad Yasin, keduanya merupakan tokoh yang tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Bekasi. Mengawali sambutan, mereka mengucapkan selamat bagi KH. Abu Bakar Rahziz, MA yang baru dilantik sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi, beberapa waktu sebelumnya. Keduanya juga mengajak para hadirin untuk sering datang ke majelis taklim, untuk berdzikir, bershalawat, dan mengaji karena akan membuat bathin terasa tenang.
Acara lalu dilanjutkan dengan tausiyah yang dibawakan langsung oleh KH. Abu Bakar Rahziz, MA. Dalam tausiyahnya, Kyai yang lebih akrab dipanggil Abah, secara panjang lebar membahas berbagai manfaat yang akan kita terima ketika mengikuti majelis taklim. “Semoga, melalui majlis ini, akan seperti air hujan yang turun lalu diserap oleh bumi dan menghasilkan tumbuh-tumbuhan. Begitu juga dengan majelis ini, semoga menyerap ke hati kita dan menghasilkan ketenangan juga semangat beribadah kepada Allah” demikian harapan Abah terhadap pengajian malam ini.
Dalam tausiyah ini, Abah menjelaskan mengenai tafsir dari surah Al-fatihah ayat satu sampai tiga. Didalamnya terdapat berbagai macam kebesaran Allah yang harus kita ketahui kebesarannya, lalu diaplikasikan dalam bentuk dzikir dan bersyukur atas nikmat Allah. Dengan begitu, nikmat Allah yang akan kita terima akan semakin bertambah.
Abah berharap agar majelis ini dapat berkembang menjadi besar, menjadi tumpuan bagi masyarakat, serta dapat berefek bagi hal-hal positif, baik yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat.
Acara ditutup dengan makan besar bersama para santri juga para hadirin. PP Mahasina menyediakan nasi kebuli sebagai hidangan untuk para jamaah majlis.
Majleis pengajian ditutup pada jam 10.00 malam. Angin malam masih sangat sejuk. Tak terasa, waktu cepat sekali berlalu. Peserta pengajian dan seluruh santri kembali ke rumah dalam keadaan terisi lahir bathin. Sudah pasti majelis pengajian ini akan membuat tidur terasa lebih nyenyak, dengan mimpi yang indah sekali.
Tinggalkan Komentar