“Guru-guru di PP Mahasina tidak hanya mengajarkan ilmu, melainkan juga harus mampu mentrasfer nilai-nilai, terutama nilai-nilai kebaikan, hikmah, keluruhan, keteladanan, akhlak mulia, dan lain sebagainya”, demikian pesan Pengasuh PP Mahasina, Kota Bekasi, KH. Abu Bakar Rahziz, MA ketika membuka Rapat Kerja Guru MTs dan MA Mahasina, Kamis, 4 Juli 2024.
Acara Raker ini dihadiri oleh seluruh guru PP Mahasina, baik yang bermukim di Pondok atau pulang pergi dari rumah masing-masing. Sebelum Raker, para guru juga telah mengikuti Pelatihan Kurikulum Merdeka: Teori dan Praktik, sebagaimana dalam link berikut: https://pesantrenmahasina.com/seluruh-guru-pp-mahasina-ikuti-pelatihan-kurikulum-merdeka/
Selanjutnya, Pengasuh PP Mahasina yang akrab dipanggil Abah juga menjelaskan bahwa akhlak mulia terdiri atas dua komponen utama, yaitu karakter moral dan karakter etos. Karakter moral berupa jujur, selalu bersyukur, qana’ah (kaya hati), sabar menghadapi tantangan, menjunjung tinggi amanah, ikhlas beramal, dan takwa kepada Allah. Sedangkan karakter etos berupa semangat untuk bekerja keras dan bekerja cerdas, menghargai waktu, selalu meningkatkan kemampuan diri, dan lain sebagainya.
Masih menurut Ketua Syuriah PCNU Kota Bekasi ini, kedua karakter itu sangat penting. Keduanya harus berjalan bersamaan dan tidak boleh ada yang ditinggalkan. Kalau salah satunya ditinggalkan, maka akan timpang. Ada yang sopan dan santun, namun malas bekerja. Atau sebaliknya, rajin bekerja tapi tidak bermoral. “Karena itu, guru dan santri di PP Mahasina harus bermoral baik dan beretos kerja tinggi,” demikian pesan Abah penuh semangat.
Selanjutnya, kyai yang juga alumnus al-Azhar, Mesir, menekankan agar para guru meningkatkan kompetensi diri sesuai bidang masingp-masing, mengembangkan teknik berkomunikasi, serta selalu berkolaborasi (bekerja sama) satu sama lain. “Kompeten, komunikatif, dan kolaboratif merupakan kunci sukses dalam berbagai hal, termasuk dalam mendidik para santri,” demikian pesan Abah dengan tegas.
Dalam membuka Raker, selain menjelaskan soal (a) akhlak mulia, Abah juga menjelaskan soal program unggulan lain di PP Mahasina, berupa (b) tahsin (perbaikan bacaan), tahfiz (menghafalkan) dan fahmu al-Qur’an (memahami al-Qur’an), (c) hifdzu (menghafal) dan fahmul hadis (memahami hadist), (d) Pemahaman/pembelajaran Kitab Kuning, (e) Pengembangan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta (e) pendidikan kepemimpinan (leadership), baik itu kepemimpinan dalam bidang keagaamaan, ekonomi, maupun politik.
Selanjutnya Abah menutup tausiyah dengan menyitir ayat 159 dari surat al-Imran. Berdasarkan ayat ini, Abah sangat mengharapkan agar para guru mendidik santri dengan lemah lembut antara lain memberi sanksi mendidik dengan penuh kasih sayang bukan berdasarkan emosi, suka memberi maaf, selalu berdoa agar Allah memberi ampunan kepada para santri, suka bermusyarawah dengan para santri untuk kebaikan dan kesuksesan santri di masa depan, mengabdikan diri di dunia pendididkan dengan penuh tekad dan semangat (al-‘azmu), serta terakhir bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Tinggalkan Komentar