“Hati yang terluka adalah tanah yang dipersiapkan Tuhan untuk menumbuhkan bunga yang lebih indah”, demikianlah salah satu untaian hikmah yang ditulis oleh Reza Afthoni Abdillah, Santri Kelas 11 MA Mahasina, Pondok Gede, Kota Bekasi, melalui sebuah Cerita Pendek (Cerpen) berjudul “Tangisan di Balik Guyuran Hujan”.
Cover depan buku yang memuat cerpen Reza Afthoni Abdillah
Cerpen itu menjadi salah satu juara dalam Lomba Cerpen Nasional yang diadakan oleh Penerbit Simple Publisher, Kota Wonogiri, Jawa Tengah. Cerpen itu juga sudah diterbitkan dalam sebuah antologi berjudul “Rapuh”, bersama pemenang lomba lainnya, yang berjumlah 17 penulis. Buku ini terbit pada April 2025.
Nama Reza tercantum dalam cover belakang buku kumpulan cerpen
Dalam Cerpen itu, Reza, demikian panggilan akrabnya, berkisah tentang Salma yang harus berpisah dengan kekasih yang sangat dicintainya, Rafli, karena maut. Salma harus menjalani kehidupan dengan hampa, sepi, dan penuh gelisah.
Namun, ketika membaca buku puisi di sebuah perpustakaan kecil di dekat rumahnya, Salma (sang tokoh utama dalam Cerpen) menemukan melodi baru dalam hidupnya. Pada halaman pertama buku itu tertulis: “Hidup adalah hujan yang tak pernah enggan turun. Kita hanya perlu belajar menari di bawahnya”.
Sejak saat itu, Salma terdorong untuk selalu membaca serta terinspirasi untuk menulis puisi, sehingga segala gundah gulana yang membeku di dalam hatinya mulai mencair dan ia mendapatkan gairah baru dalam kehidupan. Dalam salah satu puisinya, ia menulis: “Segala kelirihan pasti akan ada muaranya, sehingga akhirnya sirna dan terbitlah kebahagiaan.”
Sebagai catatan tambahan, Cerpen yang ditulis Reza mengandalkan tulisan-tulisan puitif untuk membawa imaginasi pembaca menari-nari di atas awan. Selain itu, cerita juga unik: kesedihan bisa sembuh dengan membaca dan menulis puisi.
Kalau dilihat dari bio data penulis Cerpen yang dimuat dalam buku “Rapuh” Reza menjadi penulis paling muda. Lainnya adalah penulis dewasa. Bahkan ada yang sudah sarjana.
Mengomentari pencapaian ini, Reza hanya tersenyum tipis. “Masih banyak hal yang perlu diperbaiki, ungkap santri yang mahir berbahasa Inggris ini, dengan penuh rendah hati. Santri Kelas 11 ini mempersembahkan kemenangannya, salah satunya, untuk Wali Kelasnya Ust. Syafiq yang sedang berada di rumah sakit. “Semoga beliau lekas sembuh,”ungkapnya lirih.
Selamat ya Reza Afthoni Abdillah, semoga karir kepenulisannya semakin cemerlang. Ditunggu cerpen-cerpen berikutnya!
Tinggalkan Komentar