Info Pesantren
Jumat, 08 Nov 2024
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
10 Juni 2024

KHIDMAH SANTRI KELAS 12 MA MAHASINA: MASA UNTUK MEMBHAKTIKAN DAN MEMBUKTIKAN DIRI

Sen, 10 Juni 2024 Dibaca 621x Berita Terkini

 

“Santri Kelas 12 MA Mahasina sudah memasuki masa khidmah (pengabdian) atau masa akhir dari masa pendidikan. Masa khidmah merupakan waktu bagi para santri senior untuk membhaktikan diri kepada almamater dengan penuh keikhlasan, loyalitas, dan militansi sekaligus membuktikan diri akan kapabilitas (kemampuan), integritas (kejujuran dan tanggung jawab), etos kerja, serta kreativitas,” demikian ungkap Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA dalam acara Evaluasi Masa Khidmah Santri Kelas 12 MA Mahasina, Kamis, 6 Juni 2024, di Masjid Abu Bakar As-Shiddiq, PP Mahasina, Kota Bekasi.

Pengasuh PP Mahasina yang juga Pengurus MUI Pusat berharap agar masa khidmah ini menjadi ujung yang indah, husnul khatimah, serta meninggalkan jejak positif bagi adik-adik kelasnya. Yang terpenting lagi, nilai-nilai-nilai mutiara tadi seperti integritas, loyalitas, kreativitas, dan etos kerja plus keikhlasan, militansi, dan lain sebagainya merupakan kunci utama untuk sukses dalam mengarungi bahtera kehidupan di masa mendatang, baik bagi santri yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, memasuki dunia kerja, atau bagi yang akan berwiraswasta. “Dengan menjalankan masa khidmah dengan baik, Insya Allah, santri sudah menapaki jalan sukses bagi kehidupannya,” ungkap Bu Nyai yang juga merupakan aktivis Kumpulan Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).

Masih menurut Bu Nyai, di masa khidmah ini, santri belajar manajemen berbasis kinerja dengan hasil yang jelas, manajemen yang responsif terhadap persoalan, serta manajemen berbasis perencanaan dengan laporan on the spot.

Dengan manajemen berbasis kinerja dan hasil, maka santri belajar menggunakan waktu, tenaga, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan out put yang berguna bagi organisasi serta berdampak positif bagi pihak-pihak yang berada dalam jangkauan organisasi itu.

Dengan manajemen yang responsif, santri belajar untuk tanggap terhadap pesoalan yang terjadi di lapangan, serta berkreasi dan mencari solusi untuk mengatasinya dengan cepat, tepat, komprehensif, dan berkesinambungan. Jadi, persoalan yang muncul tidak dibiarkan tetap menjadi masalah yang berlarut-larut.

Dengan manajemen berbasis perencanaan dan laporan, santri belajar untuk merencanakan suatu pekerjaan, merealisasikannya, serta melaporkan hasilnya secara on the spot melalui perangkat komunikasi yang paling gampang dan melaporkan secara lebih detail dalam forum evaluasi yang diadakan secara berkala. Prinsipnya adalah mencatat apa yang sudah menjadi rencana kerja, lalu merealisasikannya serta melaporkan hasilnya. Singkatnya: lakukan apa yang ditulis, lalu tulis apa yang dilakukan.

“Dengan memahami prinsip manajemen di atas, Insya Allah, santri akan menjadi pemimpin yang sukses, baik dalam bidang keagamaan, politik, wirausaha, maupun dalam kepemimpinan lainnya,” ungkap Bu Nyai sembari berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an Wal Hadits

Jl. Masjid Raya No 50, Kp. Kemang RT/RW: 01/07, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17411