Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2024, terasa spesial, karena yang menjadi pembina upacara bukan orang sembarangan, melainkan seorang menteri senior, yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Periode 2024-2029, yaitu DR. A. Muhaimin Iskandar.
“Di hadapan kita adalah orang hebat. Ini sangat bersejarah. Beliau menggelorakan dan memperjuangkan agar Resolusi Jihad menjadi Hari Santri Nasional. Dengan begitu, maka perjuangan para ulama dapat diakui dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia”, ungkap kyai yang akrab dipanggil Abah ini.
Abah juga melanjutkan bahwa tokoh yang didaulat masyarakat sebagai Panglima Santri Indonesia, merupakan santri yang berjuang dari nol. Ketika menjadi santri, aktif dalam kegiatan kesantrian. Setelah dari pesantren lalu kuliah dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Setelah kuliah, aktif dalam berbagai kegiatan politik, sehingga terpilih menjadi anggota DPR-RI, menjadi menteri, menjadi pimpinan DPR, lalu menjadi menteri lagi, yakni Sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat.
“Perjuangan beliau menjadi contoh bagi kita semua agar sungguh-sungguh belajar, sehingga kelak kita menjadi orang sukses, sebagaimana Pembina Upacara hari ini,” ungkap Abah mengingatkan agar para santri rajin belajar.
Di hadapan Panglima Santri Indonesia, Abah menjelaskan berbagai program unggulan di PP Mahasina, mulai program terkait pengembangan karakter etis dan etos, perbaikan bacaan dan hafalan al-Qur’an, hafalan dan pemahaman hadist, pemahaman dan sebagian hafalan kitab kuning, pengembangan bahasa Arab dan Inggris, dan lain sebagainya.
“Khusus untuk bisa sukses seperti Gus Menko, PP Mahasina mengembangkan pendidikan kepemimpinan, sejak dini, baik di Mahasina sendiri, maupun bekerja sama dengan IPNU/IPPNU”, demikian penjelasan Abah, membuat Gus Menko manggut-manggut tanda setuju.
Tinggalkan Komentar