Oleh: Dzikri Maola Abidin dan M.Nafis Mirza Ukail (Santri Jurnalis Kelas 8 MTs Mahasina)
Untuk pertama kali, Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist melakukan kegiatan di lokasi baru, yaitu di jalan utama Masjid Raya, Jatiwaringin, seberang Indomart. Di lokasi baru seluas 2000 meter persegi inilah kegiatan pembekalan untuk santri menjelang liburan dilaksanakan, Kamis, 13 Juni 2024.
Acara pembekalan ini dipimpin oleh Pengasuh PP Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, MA serta diikuti oleh para guru, karyawan, dan sekitar 1100 santri putera maupun puteri. Acara diawali dengan shalat maghrib berjemaah, dilanjutkan membaca ratib Al-Haddad, membaca surah Yasin, Al-Waqi’ah, dan Al-Mulk.
Tak lupa, masih diacara ini juga, santri membaca tahlil malam jum’at, sholat i’sya berjama’a, membaca shalawat untuk Nabi Muhammad diiringi dengan hadrah, mendengarkan tausiyah dari Abah, berdoa, lalu makan-makan bersama. Tausiyah dari Abah bisa dilihat dalam link berikut: https://pesantrenmahasina.com/kh-abu-bakar-rahziz-ma-jadilah-santri-yang-bermanfaat/
santriwati menutupi kepala dengan sajadah, karena gerimis cukup mengkuatirkan
Setelah shalat maghrib, muncul kekhawatiran karena gerimis turun rintik-rintik. Karena semakin lama semakin kencang, sampai-sampai ada santri bergumam: “bisa misbar nih”, ungkapnya yang bermakna “Gerimis Bubar”. Santri pun menutupi kepala dengan sajadah yang dibawanya, agar gerimis hujan tidak membasahi tubuh.
Namun Abah tidak bergeming, alias tetap memimpin dzikir setelah shalat maghrib. Beberapa santri yang menyodorkan payung untuk memayungi Abah ditolak mentah-mentah. Abah terus berdzikir dan sekali-kali menyelipkan sepotong doa agar Allah menggeser hujan ke area lain yang disambut dengan suara “amiiiiin” yang keras dari seluruh santri.
acara tetap berlangsung dengan penuh khidmat
Hujan pun lama kelamaan menghilang dan acara tetap berlanjut sampai sekitar Jam 21.00 WIB. Seluruh santri pun dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dengan khidmat. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, telah mengabulkan doa Abah, guru, dan seluruh santri PP Mahasina.
Tinggalkan Komentar