Info Pesantren
Selasa, 18 Mei 9221
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
22 Maret 2025

IJAZAH RIYADHUS SHALIHIN DARI IBU NYAI HJ. BADRIYAH FAYUMI

Sab, 22 Maret 2025 Dibaca 407x Berita Terkini

Pada 20 Maret 2025, Pengasuh PP Mahasina, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA memberikan ijazah  sanad Kitab RIyadus Shalihin kepada santri Kelas 12 MA Mahasina. Dengan ijazah ini, maka si penerima dapat mengajarkan kitab tersebut kepada orang lain, dengan menisbatkan keilmuannya kepada pemberi ijazah, dalam hal ini Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA.

Sementara itu, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA sendiri menerima ijazah dari orang tuanya sendiri, yaitu KH Ahmad Fayumi Munji. Kyai kelahiran tahun 1933 ini  juga mendedikasikan hidupnya untuk umat, antara lain melalui PP Raudlatul Ulum, Kajen, Pati, Jawa Tengah.

Sementara itu, KH Ahmad Fayumi Munji mendapatkan ijazah Riyadhus Shalihin dari guru-gurunya sampai bersambung kepada penulisnya, yaitu Syaikh Nawawi. Beliau bernama lengkap Syaikh Muhyidin Abu Zakariya yang hidup pada abad ke-7. Melalui kitab Riyadhus Shalihin, beliau mengumpulkan hadis-hadis shahih yang populer dan sesuai dengan persoalan yang dihadapi manusia.

Menurut Ust. Ahmad Faesol Rifqi, S.Ag menjelaskan bahwa sanad keilmuwan sangat penting untuk mempertegas bahwa pemahaman kita pada satu kitab sesuai dan mengikuti apa yang dimaksud oleh penulis. “Kalau kita mengabaikan sanad keilmuwan, kita bisa salah kaprah dalam memahami isi sebuah kitab”, demikian ungkapnya penuh semangat.

Pada hari itu, Ust Faesol memang didaulat untuk menjelaskan persoalan sanad, terutama terkait pengertian sanad, urgensinya, dan perbedaan antara santri yang belajar melalui sanad asli dan santri yang belajar tanpa melalui sanad. Intinya, menurut guru PP Mahasina yang pernah nyantri pada ulama kharismatis KH. Maimoen Zubair, Sarang, Jawa Tengah, santri yang belajar kitab melalui sanad asli akan mendapatkan pemahaman kitab yang otentik dan akan sangat minim dari distorsi. “Selain itu, Insya Allah, santri yang belajar melalui kitab dengan sanad resmi akan mendapatkan barokah dari guru-gurunya, bahkan dari penulisnya langsung, baik di dunia dan akhirat,” ungkapnya penuh doa.

Berikut sebagian foto-foto dari kegiatan tersebut:

Ustaz Afham Habibullah (Al Hafiz) menutup khataman al-Qur’an sebanyak 233 kali dengan mengajak seluruh santri dan ustaz membaca surat ad-dhuha sampai selesai, lalu ditutup dengan doa khataman al-Qur’an.

Ustaz Ahmad Faesol Rifqi menyampaikan tausiyah seputar sanad

Pengasuh PP  Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, MA memberikan tausiyah kepada seluruh santri PP Mahasina

Ibu Nyai Hj. Badriyah Fayumi mulai memberikan ijzah kitab Riyadus Shalihin sesuai dengan sanad keilmuwan yang diperoleh dari orang tuanya, dari guru orang tuanya, dan seterusnya sampai bersambung ke pada penulis kitab Syaikh Nawawi, abad ke-7 M atau sekitar 1300 tahun lalu.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an Wal Hadits

Jl. Masjid Raya No 50, Kp. Kemang RT/RW: 01/07, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17411