Info Pesantren
Jumat, 08 Nov 2024
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
16 Februari 2022

SANTRI BERSEDIA BERJUANG

Rab, 16 Februari 2022 Dibaca 217x

Mahasina Memulai 2024 dengan Gerakan Bersama Menuju Santri Bersedia Berjuang

Santri Bersedia Berjuang adalah singkatan dari SANTRI – SANTUN, TERTIB, RAPIH BERSEDIA – BERSIH, SEHAT, DISIPLIN, AMAN BERJUANG – BERPRESTASI DAN BERMENTAL PEJUANG

Pengasuh, guru, karyawan/ti, santri khidmah, Orsam (organisasi santri Mahasina), Orklas (organisasi kelas) secara bersama2 menjadi penggerak, pemantau dan pendamping Santri Bersedia Berjuang.
Istilah ini sudah menjadi tagline sejak tahun lalu. Tahun 2024 ini, keluarga besar Mahasina bertekad menjadikan Santri Bersedia Berjuang sebagai budaya pondok yang dikawal implementasinya secara lebih sistemik dan partisipatoris. Maka, jadual dan pembagian tugas pun disusun secara rinci, berproses bottom up, dan melibatkan semua warga Pondok. Pengasuh turun langsung mengawali dan mengawal proses. Guru, karyawan, santri, semua terlibat.

Diawali dengan Raker tanggal 4 Januari 2024 yang diikuti semua guru, perwakilan karyawan dan santri, dilanjutkan dg rapat-rapat tim kecil, rapat rapat setengah kamar, lalu kordinasi, lalu sinkronisasi, di mana sehari bisa tiga kali agenda rapat, Alhamdulillah malam Senin, 14 Januari 2024 semua agenda dan jadual pendidikan terintegrasi dan gerakan bersama menuju Santri Bersedia Berjuang Semester 2 tahun ajaran 2023/2024 sudah tersosialisasikan kepada seluruh santri. Begitu pun program khusus kelas 12 yang ditargetkan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahnya dan mempersiapkan studi lanjutnya di PTN/PTKIN. Lega rasanya. Semoga di tingkat pelaksanaan lancar dan tidak banyak kendala. Aamiin.

Santri Bersedia Berjuang telah ditekadkan menjadi budaya keseharian yg dikawal melalui gerakan bersama Pengasuh beserta seluruh warga Pondok Peanatren Mahasina. Motto Fikir, Dzikir dan Amal Saleh menuju Khaira Ummah yang diturunkan ke dalam 5 B (beribadah, berzikir, berpikir, beramal saleh/ berkhidmah dan berlatih) menjadi aktivitas rutin hariannya. Sapta Jiwa Mahasina (jujur, ikhlas, berjuang, terbuka, mandiri, peduli, sederhana) menjadi karakter dan nilai-nilainya. Berilmu amaliyah, Beramal ilmiyah, dan Berakhlakul Karimah menjadi Trilogi Santri. Think Globally, Act Locally menjadi cara berpikir dan bertindaknya, dengan menjaga keseimbangan tradisi dan modernitas sesuai kaedah al muhafadzatu alal qadim as shalih wal akhdzu bil jadid al ashlah, tsummal ashlah fal ashlah.

Untuk menuju Santri Bersedia Berjuang, ada tritunggal manajemen yg mengorganisir, yakni Manajemen Pendidikan Terintegrasi (MPI), Idaroh, dan Dewan Pembina Keorganisasian Santri (DP Korsa). MPI memenej pendidikan, pengajaran dan administrasi Pondok, MTs, dan MA. Idaroh memenej urusan relasi santri dan walisantri (izin, kiriman uang, dll) dan pendisiplinan santri di Pondok di luar jam belajar di kelas. DP Korsa membimbing dan mendampingi santri menjalankan roda organisasi dan manajemen berbagai unit organisasi santri, serta melatih kepemimpinannya yg melayani, membersamai, mengayomi، meneladani, dan menginspirasi. Untuk pengasuhannya, karena santri adalah anak, ada Pengasuh (Kyai dan Bu Nyai) Walas, dan Guru Asrama yang menjalankan tugas orang tua di Pondok. Karyawan membantu sesuai tugasnya. Khusus santri junior pengasuhan ditambah pendampingan kakak2 santri senior yang bertugas memberi perhatian, dukungan dan pengayoman.

Gerakan bersama Santri Bersedia Berjuang merupakan salah satu ikhtiar mewujudkan tujuan
program pendidikan terintegrasi kader ulama dan pemimpin yang berakhlak qur’ani dan berwawasan kebangsaan yang diusung Mahasina. Pendidikan terintegrasi Mahasina menyatukan kurikulum Pondok dan Madrasah, MTs dan MA, pelajaran agama dan umum, teori dan praktek, ilmu dan amal, juga wawasan keislaman dan kebangsaan. Kurikulum MTs dan MA mengacu ke Kementerian Agama dengan penyesuaian kurikulum Pondok. Kurikulum Pondok sendiri fondasinya adalah character building / akhlakul karimah yang bertumpu pada Motto, Sapta Jiwa, Trilogi Santri, Santri Bersedia Berjuang, serta nilai-nilai Islam, tradisi pesantren, dan kearifan lokal. Semua kegiatan akademik dan non akademik diorientasikan untuk membentuk karakter moral dan etos santri. Untuk membekali calon ulama dan pemimpin dengan ilmu, amal, teori dan praktek beberapa Program yang dikordinir oleh seorang kordinator putra dan seorang kordinator putri (kecuali program2 tertentu) dijalankan. Ada program Madrasatul Qur’an yang berisi tahsin wa tahfidz al Qur’an dalam 5 jenjang ; ada program Tahfidz wa Fahmul Hadits yang terdiri dari 5 marhalah; ada program Kitab Kuning yang isinya ngaji kitab-kitab ilmu alat dan metodologi keilmuan Islam di kelas MTs dan MA, ngaji bandongan, sorogan, musyawarah dan bimbingan khusus; ada program bahasa Arab dan Inggris yang terdiri dari kurikulum Kemenag dan kurikulum Pondok yang melatih berbahasa pasif dan aktif; ada Kepemimpinan yang diwadahi dalam Orsam, Orklas, Pramuka, IPNU, IPPNU, MPS, CLM dan MHL, dan kepanitiaan berbagai kegiatan. Ada Program Praktikum Ibadah dan Khitobah yg berjenjang disertai bimbingan dan ujian praktek di tiap jenjangnya ; ada Ekskul yang mewadahi dan membina minat bakat santri mulai Pramuka (wajib), paduan suara, Paskibra، drumband, hadroh, tilawatil Qur’an, olah raga hingga tari sufi. Sesekali ada happy cooking atau market day. Ada pula program Santri Jurnalis yang membina bakat jurnalistik berupa tulisan, gambar, maupun konten digital. Santri yang menyatakan diri ingin berkhidmah khusus akan diberi tugas khusus dan yang ingin berlatih wirausaha diberi kesempatan membantu unit-unit usaha Mahasina : MM, MTC, kantin, juga gerobak makanan dan minuman khusus.

Agenda yang padat dan program yang banyak memang telah menjadi ciri khas Mahasina. Karena padatnya agenda namun selalu bersama teman, santri hidup sepenuhnya di dunia nyata tanpa ada ketergantungan HP. Santri belajar ilmu sekaligus belajar hidup dalam waktu 24 jam. Di Mahasina, santri MTs dan MA – diberi asupan ilmu, keterampilan dan pengalaman yang beragam agar mereka mempunyai banyak bekal untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan bermartabat saat dewasa nanti. Mau terjun ke masyarakat siap, mau lanjut ke pendidikan tinggi studi agama memang jurusannya, mau lanjut ke umum ada bekal, mau bekerja pun punya bekal. Lulus pondok santri in sya Allah memiliki dasar2 ilmu, keterampilan dan pengalaman generalis sebagai seorang calon ulama dan pemimpin. Karakter keilmuan generalis adalah tahu banyak hal meski belum mendalam. Tidak apa, karena memang demikian prosesnya.. Sebagai calon ulama dan pemimpin santri harus memiliki ilmu dan wawasan yang luas, akhlak terpuji, sekaligus jiwa dan mental yang tangguh. Santri tidak dididik untuk menjadi pekerja di bidang tertentu, meski ia sanggup menjadi pekerja dengan modal mental tangguh dan jiwa pembelajar yang dimilikinya.
Santri tingkat MTs dan MA dibekali aneka ilmu yang sifatnya generalis. Di pendidikan tingginyalah nanti santri bisa berproses menjadi spesialis, di mana ilmu dan keterampilan generalis yang diperolehnya di Pondok akan menjadi nilai lebih yang menguatkan pilihan spesialisnya.
Bismillah, semoga tahun 2024 ini segala sesuatunya meningkat dan menjadi lebih baik. Aamiin.

 

Ibu Nyai Hj Badriyah Fayumi, Lc, MA

Artikel Lainnya

Oleh : Mahasina

Asesmen Madrasah

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an Wal Hadits

Jl. Masjid Raya No 50, Kp. Kemang RT/RW: 01/07, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17411