Prakata Pengasuh PP. Mahasina

Bismillahirrahmanirrohim

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”
(Q.S. At-Taubah ayat 122)

“Barangsiapa Allah yang kehendaki menjadi baik, maka Allah akan menjadikannya faham dalam agama.”
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

Setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda-beda, namun sepanjang zaman manusia selalu menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia lahir dan batin selamat dunia dan akhirat, serta memiliki peradaban yang terus berkemajuan. Itulah sebabnya para Nabi selalu dihadirkan dengan keahlian khusus yang berbeda-beda sesuai tantangan zamannya, namun membawa misi yang sama berbekal kekuatan iman, ilmu, akhlak mulia dan amal saleh. Para Nabi adalah pelaku aktif perubahan sosial ke arah yang benar dan lebih baik. Sepeninggal Rasulullah Muhammad SAW, misi menjadikan agama sebagai rahmat bagi alam semesta dan menyempurnakan akhlak mulia itu diemban oleh ulama.

Umat Islam Indonesia yang kini hidup di era globalisasi, demokrasi, kemajuan iptek -khususnya teknologi komunikasi dan informasi perdagangan bebas, bonus demografi, dan perubahan iklim ini membutuhkan ulama dan pemimpin yang mampu mencerna dan menjadikan semua tantangan zaman ini sebagai peluang, mengambil manfaat dan dampak positif dari perubahan zaman, bukan sebaliknya menjadi korban dari ekses negatif modernitas. Apalagi saat ini umat Islam Indonesia sedang bergiat untuk memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi kemajuan bangsa Indonesia dan peradaban dunia. Keberadaan ulama dan pemimpin yang memadai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sangat diperlukan agar ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dapat diimplementasikan secara tepat di Indoneisa dengan segala konteks, realitas dan tantangan yang melingkupinya.

Ulama dan pemimpin akan mampu menjawab berbagai tantangan zaman jika memiliki kapasitas ilmu agama dan umum yang luas dan dalam, berkarakter kuat, berakhlak mulia, berkepedulian sosial, berwawasan kebangsaan, serta memiliki kemandirian dan ketangguhan karena sikap positif dan keahlian khusus yang dimilikinya. Sebagai bagian dari ikhtiar dalam rangka menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan hadirnya ulama dan pemimpin yang qualified, Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits menyelenggarakan pendidikan terintegrasi berbasis pesantren yang memadukan pendidikan formal, non formal, dan informal selama 6 tahun mukim di pondok.

Dengan pendidikan yang intensif dan berkesinambungan selama 6 tahun tersebut, diharapkan proses tafaqquh fiddin, transformasi ilmu pengetahuan, penanaman nilai-nilai, pembiasaan amal saleh, pembentukan akhlak dan karakter, serta pembekalan keahlian khusus (life skill maupun soft skill) berjalan efektif sehingga lahir calon ulama dan pemimpin yang memiliki bekal cukup dan siap berkontribusi bagi kemaslahatan masyarakat, umat dan bangsa, sambil terus menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Nilai strategis dengan peluncuran website pesantrenmahasina.com ini memiliki, diharapkan bukan saja sebagai media informasi bagi yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Pendidikan Terintegrasi yang diusung oleh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist, namun lebih luas juga akan memberikan informasi perkembangan dan kemajuan kepada dinas/instansi, serta masyarakat, khususnya para orang tua peserta didik mengenai informasi terkini secara utuh, rinci, dan komprehensif secara efektif.

Pondok Gede, Maret 2022

Pengasuh/Pimpinan Pendidikan Terintegrasi (Pesantren – MTs – MA) Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadist