Info Pesantren
Rabu, 09 Jul 2025
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
  • Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama- Pemimpin Berakhlak Qur'ani Berwawasan Kebangsaan
22 Oktober 2024

MENTERI KOORDINATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DR. A. MUHAIMIN ISKANDAR: SANTRI HARUS BERSYUKUR BERADA DI PP MAHASINA YANG HIJAU, ASRI, DAN SEJUK, SEHINGGA NYAMAN UNTUK BELAJAR

Sel, 22 Oktober 2024 Dibaca 395x Berita Terkini

 

Kedatangan Panglima Santri Indonesia, sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Dr. A. Muhaimin Iskandar, 22 Oktober 2024,  disambut dengan sangat antusias oleh sivitas akademika PP Mahasina. Diiringi dengan nyanyian “Selamat Datang Tamu Kehormatan Kami” dan “Telah Muncul Rembulan di Hadapan Kita”, para santri berharap mendapatkan ilmu yang banyak dari tokoh yang di masa kecilnya belajar di pesantren.

Dalam sambutannya, Gus Menko, demikian Pengasuh PP Mahasina KH. Abu Bakar Rahziz memanggilnya, mengajak seluruh santri untuk bersyukur karena dilahirkan di lingkungan pesantren. Insya allah, pesantren adalah lingkungan terbaik di seluruh negeri Indonesia untuk belajar dan mengembangkan diri.

Gus Menko juga mengajak para santri bersyukur karena menjadi anak ideologis dan biologis Ahlussunah wal Jamaah, sehingga Insya Allah tidak akan tersesat di dunia dan akhirat. “Ideologi Ahsunnah wal Jama’ah, sebagaimana dianut oleh NU merupakan ajaran yang tepat agar terhindar dari kesesatan dan bahkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan,” ungkap Ketua Umum PKB yang aktif memperjuangkan agar 22 Oktober dijadikan sebagai Hari Santri.

Selanjutnya, tokoh yang didaulat sebagai Panglima Santri Indonesia ini mengajak para santri untuk bersyukur karena menjadi anak turun pahlawan pendiri bangsa dan perjuangannya telah diakui oleh negara, antara lain melalui Hari Santri. Sebelum reformasi, para ulama berjuang namun dalam buku-buku sejarah tidak diakui. “Alhamdulillah, kini kita senang, karena guru kita, kyai kita, dan nenek moyang kita yang telah mengorbankan tenaga, harta, bahkan nyawanya untuk Indonesia mendapatkan pengakuan resmi dari negara,” demikian ungkapnya dengan penuh semangat.

Selanjutnya, tokoh yang berasal dari Jombang ini mengajak agar pesantren berada di garda terdepan untuk melawan segala macam bentuk kekerasan, baik itu kekerasan fisik, psikis, seksual, maupun sosial. “Semuanya harus dilawan karena akan merusak citra pesantren,” ungkapnya penuh semangat.

Masih menurut Gus Menko, ada oknum yang mendirikan asrama, lalu mengklaim lembaganya sebagai pesantren. Padahal di dalamnya penuh dengan nilai-nilai yang merusak pesantren. Kejadian di satu lembaga yang mengaku pesantren ternyata bisa menimbulkan citra buruk kepada pesantren lainnya. “Ini harus diwaspadai bersama, agar pesantren selalu menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mendidik anak-anaknya,” ungkapnya agar para wali santri tidak mudah terprovokasi dengan kabar miring terkait pesantren.

Artikel Lainnya

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an Wal Hadits

Jl. Masjid Raya No 50, Kp. Kemang RT/RW: 01/07, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17411