Sabtu, 6 Juli 2024, dua ahli tentang Islamic Studies, yaitu Prof. Nelly van Doom-Harder (Profesor di Wake Forest University, North Carolina, Amerika Serikat) dan Prof. Lena Larsen (Direktur The Oslo Coalition on Freedom of Religion or Belief, Norwegian Centre for Human Right, University of Oslo, Norwegia) bersilatuhmi dengan Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA, sebagai Ketua Majelis Musyawarah (MM) Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).
Mereka berdua mewawancarai Nyai Hj. Badriyah Fayumi tentang recognisi dan perjuangan ulama perempuan Indonesia yang digagas dan digerakkan oleh Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Di lembaga ini Nyai Hj. Badriyah Fayumi menjabat sebagai Ketua Majelis Musyawarah KUPI. Beliau juga berperan penting dalam setiap Kongres KUPI, dengan menjadi Ketua SC dalam Kongres I tahun 2017 di Cirebon dan Kongres II tahun 2022 di Semarang dan Jepara. Beliau juga menjadi salah satu konseptor dan pelopor pendirian lembaga ini.
Prof Nelly van Doorn-Harder dan Prof Lena Larsen juga mencatat dengan serius fatwa-fatwa KUPI 1 dan 2, khususnya tentang perkawinan anak, serta langkah-langkah dan strategi KUPI dalam membangun gerakan yang berbasis fatwa hasil musyawarah keagamaan yang melibatkan ulama perempuan dari pesantren, perguruan tinggi dan majelis taklim, juga aktivis, pembuat kebijakan, serta korban.
Kedua Profesor itu mewancarai Nyai Hj. Badriyah Fayumi untuk sebuah buku yang akan mereka tulis. Keduanya mengatakan bahwa apa yang dilakukan KUPI sangat penting, menarik, dan unik dalam pengertian KUPI merupakan satu-satunya lembaga keulamaan perempuan yang hanya ada di Indonesia dan tidak ada di negara-negara lainnya, termasuk di negara-negara yang mengklaim diri sebagai negara Islam. Karena itu, KUPI menjadi inspirasi dari Indonesia yang perlu disampaikan kepada dunia, melalui buku yang akan mereka tulis nanti.
Sebelum bersilaturahmi ke PP Mahasina untuk berdiskusi dengan Ketua MM KUPI, kedua ahli bidang Islamic Studies ini juga mendatangi Universitas Indonesia (UI), Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII), keduanya di Depok, Jawa Barat, ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Banten, serta ke beberapa lembaga lain yang dianggap penting dalam memperjuangkan kaum perempuan di Indonesia.
Dialog di antara para tokoh tadi berlangsung dengan Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan sekali-kali dengan Bahasa Indonesia. Jadi, meski kedua profesor tadi berasal dari Amerika dan Eropa, tapi mereka sangat fasih berbicara dengan Bahasa Arab. Acara yang direncanakan berlangsung 1,5 jam, namun berkembang menjadi sekitar 3 jam l ebih, dari Jam 10.00 WIB sampai Jam 13.20 WIB.
Berikut adalah sebagian foto-foto dari silaturahmi antara Prof. Nelly Van Doom-Harder (Amerika Serikat) dan Prof. Lena Larsen (Norwegia) dengan Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc, MA.
Nyai Hj. Badriyah Fayumi sedang menjelaskan kiprah KUPI dan ulama perempuan di Indonesia kepada dua profesor dari Amerika Serikat dan Norwegia
Prof. Nelly van Doom-Harder (Amerika Serikat) sedang meminta penjelasan terkait Kongres Ulama Perempuan Indonesia
Prof. Lena Larsen (Norwegia) sedang mengajukan beberapa pertanyaan terkait ulama perempuan di Indonesia
Nyai Hj. Badriyah Fayumi sedang memberikan buku kepada para tamunya
Nyai Hj. Badriyah Fayumi sedang menjelaskan sebagian isi buku kepada kedua profesor tersebut
Dialog antara para tokoh dalam bidikan kamera milik Organisasi Santri Mahasina Puteri (ORSAM-Puteri)…..
Kedua Profesor berfoto bersama Ketua MM KUPI yang juga Pengasuh PP Mahasina, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, di dampingi Tim Media PP Mahasina
Can you telⅼ us more about this? I’d want to find out some additional information.
Everythіng is very open with a clear ɗescription of the challenges.
It was definitely informɑtive. Yoսr site is extгemely heⅼpful.
Thanks for sharing!
Tinggalkan Komentar