Seperti di Madinah
Pada malam pertama, seluruh santri PP Mahasina shalat di Rooftop asrama PP Mahasina. Pengasuh PP Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, MA dan Hj. Nyai Badriyah Fayumi, MA ikut serta di dalamnya. Bahkan Abah ikut juga mengatur dan kemudian memberi tausiyah.
Santri putera sedang mendengarkan tausiyah
Dalam tausiyahnya, Abah menekankan bahwa dengan puasa diharapkan kita semua menjadi bersih, baik secara rohani maupun jasmani. Kalau sudah bersih, maka segalanya menjadi mudah. Rezeki yang berkah akan mengalir deras. Kehidupan menjadi nyaman dan bahagia, karena semua senang dengan kita.
Abah mencontohkan seorang bayi yang mudah mendapatkan rezeki dari orang yang menengoknya, mudah bahagia karena semua orang tersenyum, menyapanya, bahkan bertingkah lucu di hadapannya.
“Dengan berpuasa dan mengamalkan amalan Ramadhan, semoga kita semua bersih dan suci seperti bayi baru lahir”, demikian doa Abah untuk seluruh keluarga besar PP Mahasina dan diamini seluruh santri.
Ustazah Ulya sedang menyampaikan kultum
santri puteri mendengarkan tausiyah
Ustaz Nurcholish yang sedang berbahagia karena mempunyai bayi yang berumur beberapa hari menyampaikan kultum
PP Mahasina dari sudut yang berbeda
Tinggalkan Komentar